Suatu ketika,
aku mengenalkan teman ku yang sebut saja santi, dengan mansyur teman dari teman
ku juga. Setelah mereka sudah kenal akhir’a mereka pun dekat dan makin dekat.
Setelah mereka berpacaran, aku pun baru mengenal dengan yang namanya mansyur.
Di situ aku di kenali oleh teman ku juga,di situ mansyur pun
menanyakan semua tentang santi.
“amel temennya santi ya?” mansyur pun bertanya, oh iya nama ku Amelia sebut saja amel.
“iya ada apa” aku menjawabnya..
“bisa dong nanti nanya tentang santi sama kamu”
aku pun menjawab dengan senang hati “iya sip tenang aja, selagi tau mah, ntar di kasih tau”
“ benar ya??”
“iya”
mungkin dia cerita sama santi tentang aku yang tadi ketemu. Dari situ dia sering sms untuk menanyakan santi, sampai akhirnya aku cerita tentang cowok ku ke dia, waktu itu aku masih dengan ahmad, di situ dia ngasih arahan-arahan. Dan akhirnya dia mengenalkan aku dengan saudaranya yakni FATULLOH.
“amel temennya santi ya?” mansyur pun bertanya, oh iya nama ku Amelia sebut saja amel.
“iya ada apa” aku menjawabnya..
“bisa dong nanti nanya tentang santi sama kamu”
aku pun menjawab dengan senang hati “iya sip tenang aja, selagi tau mah, ntar di kasih tau”
“ benar ya??”
“iya”
mungkin dia cerita sama santi tentang aku yang tadi ketemu. Dari situ dia sering sms untuk menanyakan santi, sampai akhirnya aku cerita tentang cowok ku ke dia, waktu itu aku masih dengan ahmad, di situ dia ngasih arahan-arahan. Dan akhirnya dia mengenalkan aku dengan saudaranya yakni FATULLOH.
Kalau tidak
salah tanggal 10 juli 2012 kami berkenalan, dari situ kami sms’an saling
mengenal satu sama lain. Setelah lama kurang lebih 2 minggu kami smssan, dia
marah sama aku, karena akunya cuek sama dia. “Gimana gak cuek toh baru juga kenal masa mau
nyablak-nyablakan sih, setiap orang butuh pendekatan yg lama” piker ku dalam
hati. Aku pun meminta maaf sama fatulloh, dengan begitu kami pun dekat kembali,
lebih dekat dari kemarin. Suatu ketika dia mengajak ku untuk bertemu, tetapi
aku belum siap untuk bertemu dengannya, karena belum pernah aku bertemu dengan
seseorang yg belum terlalu aku kenal hanya sebatas teman sms, dia pun terus
meminta untuk bertemu, tpi aku tetap menolaknya. Sampai akhirnya tanggal 5
agustus aku di undang ke ulang tahun teman ku, yang rumahnya percis di sebelah
rumah teman ku itu, aku pun bingun, apa aku ga usah dating aja ke rumah teman
ku itu?.. tapi aku ngerasa ga enak jika tidak hadir. Dengan besar hati,
akhirnya aku datang juga ke rumah teman ku itu. Saat aku sedang berjalan dengan
teman ku, di sana ada sekumpulan cowok gitu sedang kumpul main pingpong. Aku pun
bertanya “ yang namanya agung yang mana??” “itu tuh yg pakai baju biru”
“oh” jawab ku.
Saat aku dekat rumah teman ku itu, dia pun jalan lewat
smping ku, dan ternyata teman aku pun memanggil’a, tapi dia terus jalan tanpa
menoleh panggilan itu.
aku berfikir, “ya sudah lah, belum saatnya untuk aku melihat dia.” Tapi ternyata ketika aku sampai di depan pintu belakang rumah teman ku, tau ada siapa di sana?? Ternyata dia sedang duduk di sana, dan lebih-lebih lagi, dia melihat aku terus, dengan gugupnya aku jadi salah tingkah, dan tidak berani untuk menatap dia balik. Padahal aku ingin tau yang namanya fatulloh itu.
aku berfikir, “ya sudah lah, belum saatnya untuk aku melihat dia.” Tapi ternyata ketika aku sampai di depan pintu belakang rumah teman ku, tau ada siapa di sana?? Ternyata dia sedang duduk di sana, dan lebih-lebih lagi, dia melihat aku terus, dengan gugupnya aku jadi salah tingkah, dan tidak berani untuk menatap dia balik. Padahal aku ingin tau yang namanya fatulloh itu.
Dan hari itu
pun berlalu dengan sangat cepat, dan aku juga tidak bisa melihat dia. Ke esokan
harinya dia sms “pas ultah ani datang gak?”
“datang ko, kenpa?”
“ko ga bilang sih klo datang, emng amel yang mana?”
“amel pke bju ungu sama krudung ungu, liat ga?” jawab ku.
“oh itu amel? Aku ga liat jelas kamu..”
“amel juga ga liat fatulloh.!” Tanyaku
“aku ada di situ lagi yang lgi duduk .”
“oh itu kamu??” jawab ku
“iya, pingin ketemu amel lagi, kmarin ga jelas liatnya.”
“yaudah entar aja ya kalo amelnya mau.”
“datang ko, kenpa?”
“ko ga bilang sih klo datang, emng amel yang mana?”
“amel pke bju ungu sama krudung ungu, liat ga?” jawab ku.
“oh itu amel? Aku ga liat jelas kamu..”
“amel juga ga liat fatulloh.!” Tanyaku
“aku ada di situ lagi yang lgi duduk .”
“oh itu kamu??” jawab ku
“iya, pingin ketemu amel lagi, kmarin ga jelas liatnya.”
“yaudah entar aja ya kalo amelnya mau.”
Setelah lama sms, dia pun nanya lagi “ketemuan teh mau kapan
mel?”
aku jawab”emang bisanya kapan? Di smk aja.”
jawab dia”bisa mah bisa, tpi klo di smk mah kejauhan mel.”
“yaudah nanti klo mau ketemu sms lgi aja, maunya dimna.!
“ok deh sip J”
aku jawab”emang bisanya kapan? Di smk aja.”
jawab dia”bisa mah bisa, tpi klo di smk mah kejauhan mel.”
“yaudah nanti klo mau ketemu sms lgi aja, maunya dimna.!
“ok deh sip J”
Setelah
beberapa lama, aku dan teman sekolh ku pun mengadakan BUKBER (buka bersama).
Nah dari situ lah aku sms dia. “fatulloh gmna ketemuan teh jadi ga??” Tanya ku.
“ayo aja, kapan?” jawabnya
“ayo aja, kapan?” jawabnya
“besok amel mau bukber di BTM, gmna klo ktmu’a d sna aja.”
“bener? Yaudh bsok di btm aja, aku juga mau ngenter temen beli celana panjang.”
“eehmm ok deh ntar di kbarin lagi ya .. :) ”
ke esokan harinya kami pun bertemu..
“mel dimna??”
“ini udh smpe, kmu dimna??”
“maaf kayanya aku telat, soalnya di sini macet parah,, ga apa-apa ya, tunggu bentar.”
“oh yaudh kalo udah sampe sms aja ya..”
Beberapa menit kemudian, menjelang buka.
“Mel aku udah sampe, gimana nih?? Mau dimna?”
“yaudh buka dulu aja, tunggu di bwah aja ya..” setelah berbuka, aku pun minta antar pada 1 orang teman ku. Pada akhirnya kami pun bertemu, dan ngobrol. Setelah ngobrol kmi pun berpisah, aku dan satu orng teman ku, kembali ke tmpat tman-teman yg lain dan langsung pulang ke rumah masing-masing. Semenjak dari situ kamu pernah ketemu kembali. Setelah kita sudah sering sms’an dan makin kesini tambah akrab, malh lebih akrab dari biasa’a, dia pun seriing ngirim sms-sms yang perhatian, dri situlah kita sering sms-sms yg menjurus. Hahaha (tapi bukan artinya tanda “ ya..!) dari sms-sms kya gtu lah, pada tnggal 16 agustutus 2012 klo tidak salah sore dia ngungkapin perasaannya.. tapi aku sendiri pun bingung dengan perasaan sebenarnya. Akupun menjawab “ besook pagi aja ya jawabannya J”
“yaudh deh iya, mudah-mudahan jawabannya tidak mengecewakan ya J” jawabnya.
keesokan paginya.!
“ Mel gmna jawabannya? Dag dig dug.” Tanyanya.
“ehhmm apa ya….. IYA.!! Jawab ku
“iya apa nih.?”
“iya mau.. J”
“bener? Serius?”
“IYA.!”
“makasihh… J”
“bener? Yaudh bsok di btm aja, aku juga mau ngenter temen beli celana panjang.”
“eehmm ok deh ntar di kbarin lagi ya .. :) ”
ke esokan harinya kami pun bertemu..
“mel dimna??”
“ini udh smpe, kmu dimna??”
“maaf kayanya aku telat, soalnya di sini macet parah,, ga apa-apa ya, tunggu bentar.”
“oh yaudh kalo udah sampe sms aja ya..”
Beberapa menit kemudian, menjelang buka.
“Mel aku udah sampe, gimana nih?? Mau dimna?”
“yaudh buka dulu aja, tunggu di bwah aja ya..” setelah berbuka, aku pun minta antar pada 1 orang teman ku. Pada akhirnya kami pun bertemu, dan ngobrol. Setelah ngobrol kmi pun berpisah, aku dan satu orng teman ku, kembali ke tmpat tman-teman yg lain dan langsung pulang ke rumah masing-masing. Semenjak dari situ kamu pernah ketemu kembali. Setelah kita sudah sering sms’an dan makin kesini tambah akrab, malh lebih akrab dari biasa’a, dia pun seriing ngirim sms-sms yang perhatian, dri situlah kita sering sms-sms yg menjurus. Hahaha (tapi bukan artinya tanda “ ya..!) dari sms-sms kya gtu lah, pada tnggal 16 agustutus 2012 klo tidak salah sore dia ngungkapin perasaannya.. tapi aku sendiri pun bingung dengan perasaan sebenarnya. Akupun menjawab “ besook pagi aja ya jawabannya J”
“yaudh deh iya, mudah-mudahan jawabannya tidak mengecewakan ya J” jawabnya.
keesokan paginya.!
“ Mel gmna jawabannya? Dag dig dug.” Tanyanya.
“ehhmm apa ya….. IYA.!! Jawab ku
“iya apa nih.?”
“iya mau.. J”
“bener? Serius?”
“IYA.!”
“makasihh… J”
Dari situlah
17 agustus 2012 hadir di kehidupan ku hingga sekarang..!
“.................END.................”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar